Terkadang kita hanya butuh diam untuk bahagia. Karena kebahagiaan itu tidak selamanya datang dari orang lain. Kebahagiaan itu dalah ketika kita bisa enjoy dalam hal apapun, tanpa pressure dari pihak manapun. Dan saya sedang bahagia sekarang, jika berasumsi dari statemen saya itu. Semingguan yang lalu, kebahagiaan saya serasa direbut oleh orang yang udah saya percayai sebagai sahabat saya sendiri. Kebahagiaan saya bersama pacar (sekarang mantan) saya, dirusak oleh dia. Entah kenapa, saya selalu teringat kata-kata ayah saya, "Terkadang musuh terbesarmu adalah teman terdekatmu", ya, dan itu saya alami sekarang. Mantan saya, -dengan alasan yang dangkal dan ga masuk akal-, bilang kalo dia enjoy sama sahabat saya itu. Dalam kasus ini, sahabat saya itu sudah punya pacar, yang sekarang putus gara-gara tau pacarnya deket (banget) sama mantan saya itu. Dan sekarang, entah lah, mungkin mereka sudah berpacaran. Ya, saya sih berbesar hati aja. Semoga mantan saya itu bisa lebih baik dengan orang yang di anggap (mungkin) tepat buat dirinya. Amin.
Balik lagi ke soal kebahagiaan, sekarang saya bahagia. Tanpa pressure dari siapapun, say bisa bebas melakukan hal apapun yang saya sukai. Terlebih kekangan mantan saya itu. I'm free like a bird, flying around, going everywhere. Yes, we just need to be quiet to feel happy. No doubt about that.